Minggu, 10/01/10
NEWS
100 HARI SBY-BOEDIONO
Sudah Gagal, Sebaiknya Mundur Saja
Minggu, 10 Januari 2010
05:38:40 WIB
Jakarta, RMOL. Memasuki program 100 hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dinilai gagal dan harus segera mundur. Sehingga tidak perlu lagi harus memimpin sampai lima tahun ke depan.
Kebusukan serta ketidakmampuan SBY-Boediono mempimpin Indonesia menuju arah perubahan dan kemajuan yang lebih baik , semakin hari semakin nyata dirasakan oleh rakyat Indonesia.
“Bagaimana mungkin SBY bisa memimpin Negara ini hingga lima tahun ke depan. Sedangkan lima tahun sebelumnya saja sudah jelas-jelas gagal, karena kebijakan-kebijakan yang dibuat, sudah tidak berpihak kepada masyarakat Indonesia,” kata Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) DKI Jakarta, Masinton Pasaribu kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (10/01).
Pentolan aktivis 98 ini juga membeberkan sejumlah kegagalan SBY serta kebijakan yang menambah kesengsaraan mayarakat, mulai dari mahalnya harga sembako, biaya pendidikan dan kesehatan yang terus melambung, ditambah lagi pengangguran yang meluas serta lapangan pekerjaan yang terbatas, kemudian minimnya upah buruh. Selain itu juga, munculnya berbagai konflik antar lembaga negara (Polri vs KPK, Menkeu vs BPK). Kemudian, skandal korupsi Bank Century senila Rp 6,7 triliun, yang melibatkan penguasa dan kroninya, ditambah lagi, munculnya protes fasilitas mobil pejabat negara, dengan harga miliaran rupiah.
“Semua itu, adalah bukti nyata kegagalan pemerintahan SBY-Boediono, yang mengakibatkan rakyat, semakin hari semakin sengsara. Oleh karena itu, kepada seluruh fraksi partai di parlemen, agar kegagalan rezim saat ini segera direspon cepat oleh wakil rayat (DPR-MPR) untuk melakukan aksi pemecatan terhadap SBY – Boediono, bertepatan dengan aksi yang akan digelar 100 hari pemerintahan SBY-Boedino mundur, tanggal 28 Januari 2010 mendatang,” tandas Masinton. [bis]
http://m.orangmerdeka.com/?pilih=news&id=86127
Tidak ada komentar:
Posting Komentar