26 Desember 2009 | 20.38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) - merupakan sebuah sayap organisasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang fokus pada basis masa pekerja - mencurigai niat yang akan dilakukan Tim 9 bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini dikatakan oleh salah satu Ketua Repdem Masinton Pasaribu yang juga salah seorang anggota Petisi 28, Sabtu (26/12/2009).
"Bagi kami, tidak ada guna sama sekali pertemuan itu. Selain tidak ada urgensinya, rencana pertemuan itu dikhawatirkan akan digunakan oleh Presiden SBY sebagai ajang penyelamatan dirinya," tandas Masinton.
Menurut Masinton, bisa saja, rencana pertemuan itu malah menggagalkan kemungkinan pemanggilan Presiden SBY oleh Pansus Hak Angket Bank Century DPR. "Kami, yang sejak awal mendukung pengusutan dugaan skandal aliran dana ke Bank Century, yang nilainya Rp 6,7 triliun berharap kepada Pansus untuk fokus saja agar dugaan ini benar-benar terungkap," kata Masinton.
Fokus, katanya lagi, pada upaya penyelidikan terhadap pejabat negara yang terlibat dalam skandal aliran dana Century yang merugikan uang negara triliunan rupiah. "Termasuk, rencana pemanggilan Presiden SBY untuk diperiksa di hadapan Pansus terkait kebijakannya di dalam bailout dana ke Bank Century. Kerja Pansus, jangan sampai mengecewakan masyarakat. Kami berharap, jangan sampai ada dusta diantara kita," katanya.
Sebelumnya, melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengungkapkan Presiden SBY menyatakan siap bertemu dengan para inisiator Hak Angket Kasus Bank Century atau Tim 9. "Tentu. Kalau sifatnya hanya silaturahmi atau untuk melaporkan kepada Presiden, tentu beliau senantiasa bersedia. Tinggal mengatur waktunya," ujar Julian.
http://m.kompas.com/news/read/data/2009.12.26.20381343
Tidak ada komentar:
Posting Komentar