Masinton Pasaribu, SH Anggota Komisi III DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil: DKI Jakarta II
Kamis, 15 Juli 2010
Anas Bukan "Pajangan" SBY ?
Jumat, 28 Mei 2010 | 17:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan tim sukses pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustofa, membantah argumentasi yang menyatakan bahwa terpilihnya Anas sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (PD) hanya akan menjadi "pajangan". Pendapat itu menilai, segala keputusan apa pun menyangkut kebijakan PD tetap ditentukan oleh Presiden SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina PD.
Saan menegaskan, terpilihnya Anas membuktikan Demokrat mengedepankan demokrasi saat Kongres di Hotel Maison Pine, Padalarang, Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/5/2010) lalu.
"Semuanya punya fingsi. Dewan pembina maupun ketua umum memiliki kewenangannya yang tercantum dalam AD/ART Partai Demokrat (PD). Dewan pembina maupun ketua umum, tentunya saling melengkapi menjalankan kebijakan partai bersama-sama," kata Saan Mustofa dalam perbincangan dengan Tribunnews, Kamis (27/5/2010).
Ia juga membantah, bila dikatakan susunan kepengurusan DPP PD yang belum juga diumumkan kepada publik karena masih menunggu kepulangan Presiden SBY dari luar negeri.
Saan menegaskan, Anas sebagai ketum terpilih, hingga kini masih memiliki waktu untuk menyusun kepengurusan DPP PD periode 2010-2015 secara cermat. "Tentunya, kami ingin menjadikan Demokrat menjadi lebih baik lagi ke depannya. Insya Allah kembali tampil sebagai pemenang pemilu. Dan, terlalu dini kalau Mas Anas kemudian dikatakan dipersiapkan sebagai capres. Kita ingin menata partai ini menjadi lebih baik lagi," katanya.
Saan kemudian menjawab diplomatis ketika ditanya kepastian putra Presiden SBY, Edi Baskoro Yudhoyono (EBY), yang akan ditempatkan sebagai Sekjen Demokrat. Saan hanya menjawab singkat terkait pertanyaan ini, "Belum. Pada saatnya akan diumumkan, termasuk kepastian Mas Anas mundur di DPR untuk berkonsentrasi mengurus partai," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang aktivis yang tergabung dalam Repdem—underbow PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, menyambut baik terpilihnya Anas Urbaningrum memimpin Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan (2010-2015).
Naiknya Anas dengan usia 41 tahun, puji Masinton, menandai era baru kepemimpinan nasional. "Kini, kepemimpinan telah beralih dari kaum tua bangka yang tidak tahu diri dan tukang buat masalah kepada generasi muda harapan masa depan bangsa. Kehadiran Anas mengikuti jejak para pemimpin dunia," kata Masinton.
Ia kemudian mencontohkan beberapa pemimpin dunia yang cemerlang di dunia politik saat usianya masih di bawah 50 tahun, di antaranya, perdana menteri Inggris yang baru berusia 41 tahun; Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, 50 tahun; Presiden Amerika Serikat Barack Obama, 47 tahun; PM Singapura Bee Gie Lie, 46 tahun; Goh Tjok Tong (48); Tony Blair (41); Bill Clinton (46); Presiden Rusia Dmitry Medvedev (41); dan mantan Presiden Bung Karno yang berusia 44 saat menjadi Presiden Indonesia pertama. "Mohon maaf dan selamat tinggal generasi tua tukang bikin masalah," sindir Masinton.
Laporan wartawan Persda Network Rachmat Hidayat
Editor: Edj
http://www1.kompas.com/read/xml/2010/05/28/17123339/tim.sukses.anas.bukan.pajangan.sby
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar