Rabu, 29 Oktober 2008

Raih Suara, Bangun Harapan

Catatan perjalanan Masinton keluar masuk gang-gang sempit, dari rumah ke rumah menemui warga.

Sistem pemilu 2009 yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, membuat para kader partai yang mendapat kesempatan mencalonkan diri mengikuti kontestasi penacalegan semuanya mendapatkan kesempatan untuk meraih kursi seperti yang diamanatkan dalam UU no.10 (30 persen dari Bilangan Pembagi Pemilih/BPP), aturan internal partai (PDI Perjuangan) 15 persen dari BPP.

Begitupun dengan Masinton Pasaribu, SH sejak namanya masuk dalam DCS (Daftar Calon Sementara) untuk DPR-RI dari PDI Perjuangan langsung melakukan konsolidasi bersama teman-teman aktivis pergerakan mahasiswa seangkatannya yang memperjuangkan reformasi tahun 1998, khususnya kawan-kawannya saat di
Famred (Front Aktivis Mahasiswa Reformasi dan Demokrasi), serta Repdem Jakarta.
Awalnya pada saat pra DCS, oleh partai, Masinton ditaruh di daerah pemilihan DKI-I atau Jakarta Timur. Oleh teman-teman dibentuklah tim untuk pemenangan Masinton yang disepakati bernama Mas-Tim yang artinya "Masinton dari Jakarta Timur".

Mapping
atau pemetaan wilayah dan potensi jaringan yang ada di wilayah Jakarta Timur coba digarap untuk mensosialisasikan Masinton sebagai caleg DPR RI yang layak untuk didukung oleh masyarakat.
Walaupun DCS belum diumumkan secara resmi oleh KPU, namun Masinton dan kawan-kawan "Mas-Tim"nya sudah langsung bergerak sosialisasi sekaligus memabangun infrastruktur pemenangannya di basis-basis masyarakat.
Pada saat Masinton mengikuti acara berbuka puasa yang diselenggarakan oleh pengurus partai tingkat PAC di Kecamatan Ciracas, Masinton dibisiki oleh Ketua Plh DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta bahwa dapilnya dipindah ke Dapil DKI-III yang meliputi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Sambil menunggu KPU mengumumkan daftar DCS dan DCT untuk DPR-RI, Masinton dan rekan-rekannya segera melakukan pemetaan di wilayah Dapil DKI-III, menyiapkan infrastruktur pemenangan seperti jaringan pemilih, fundrising, dan strategi pemenangan.
Berbekal kartu nama dan stiker tiap hari dan tiap malam Masinton dan kawan-kawannya mendatangi masyarakat di berbagai wilayah di Jakarta Barat maupun Jakarta Utara. Keluar masuk gang-gang sempit, keluar masuk rumah-rumah warga, dia mendatangi warga dan bercerita tentang pencalonannya, memberitahukan komitmen dan konsistensi perjuangannya yang selama ini telah dilakukan sejak semasa mahasiswa sampai dengan sekarang di PDI Perjuangan.
Masinton mengajak tiap-tiap warga maupun komunitas yang dia datangi untuk menjadikan pemilu 2009 sebagai momentum perjuangan bersama melahirkan legislatif yang berpihak pada kepentingan rakyat, tidak korupsi, dan mampu melakukan perubahan untuk kesejahteraan rakyat.
Tidak sedikit warga yang didatangi mengaku pesimis bahkan apriori dengan partai politik dan caleg-calegnya yang dianggap hanya bisa memberi janji-janji palsu, dan setelah terpilih melupakan rakyat, memperkaya diri sendiri dengan uang dan harta hasil korupsi, berbuat asusila, dan berbagai macam prilaku curang lainnya.

Kesinisan warga masyarakat tentang politik dan pejabat publik sebagai penyelenggara negara ditanggapi dengan sabar oleh Masinton, bahkan dengan runut Masinton memberikan penjelasan sambil melakukan kritikan yang sama seperti yang dikeluhkan masyarakat. Lantas dia memberikan tawaran ide dan solusi alternatif yang visioner, Masinton selalu tekankan kepada masyarakat bahwa "
Politik harus mendatangkan harapan, politik harus mendatangkan perubahan dan kesejahteraan buat masyarakat". Karena Pilihan adalah Harapan, Masinton mengajak masyarakat untuk menetapkan pilihannya kepada orang yang benar dan tepat pada pemilu 2009 nanti, mengajak masyarakat mengetahui track record (jejak rekam) masing-masing calon, dan menyerukan kepada masyarkat untuk tidak memilih para politisi ataupun caleg bermasalah (busuk, korup, tidak merakyat) serta tidak memilih orang-orang yang tidak memiliki komitmen nasionalisme, demokrasi, dan kerakyatan.

Dengan pendekatan ala Masinton yang bersahaja, bersahabat, dan merakyat. Masyarakat dapat menggali secara dekat komitmen dan harapan-harapan yang sedang dia perjuangkan selama ini.
Setelah mengetahui komitmen dan harapan yang sedang dia bangun, tiap masyarakat yang dia datangi mengapresiasi Masinton dengan sukarela menjadi bagian perjuangan pemenangan Masinton di wilayahnya, bahkan masyarakat tersebut secara berantai mengenalkan Masinton ke jaringan-jaringannya di wilayah yang berbeda.
"Perjuangan ini harus kita lakukan secara sadar dan secara bersama-sama, inilah saatnya kita rakyat kecil bangkit, karena pencalonan saya adalah bukan semata-mata karena jabatan, tapi sebagai pengabdian melanjutkan perjuangan untuk perubahan pro rakyat yang selama ini telah kami lakukan dari luar parlemen" ujar Masinton meyakinkan masyarakat.

Sejak pengumuman DCS hingga saat ini sudah puluhan titik yang didatangi Masinton di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Dengan bekal tekad, semangat, dan keyakinan siang dan malam dia sisihkan waktu keliling di wilayah dapilnya, menemui masyarakat. Praktis dia tidak menggunakan struktur partai dalam melakukan sosialisasi dan perkenalannya dengan masyarakat pemilih. "aku memang sengaja tidak menggunakan struktur partai, karena menurut saya struktur seperti anak ranting, ranting, PAC, dan DPC agar difokuskan pada kerja-kerja penggalangan massa rakyat, menciptakan opini positif demi memenangkan partai dan Megawati sebagai capres dalam pemilu 2009 nanti" tandas Masinton.

Komitmen Masinton memperjuangkan hak rakyat kecil yang selama ini dia perjuangkan tampak pada saat dia tengah malam dia dihubungi Pak Aam seorang RT di wilayah Pesing, Kedoya Jakarta Barat yang warganya membutuhkan perawatan di rumah sakit, setelah ditolak dari RSUD Cengkareng, Masinton menyarankan supaya malam itu warga yang sedang sakit tersebut dibawa ke RSCM. Tengah malam Masinton menunggu di RSCM, sesampai di RSCM pihak dokter menolak dengan alasan klise, tidak ada ruang perawatan karena penuh. Masinton kemudian membawa pasien ke RSUD Duren Sawit untuk mendapatkan ruang rawat inap. Setelah melalui pembicaraan secara alot dengan petugas RSUD hingga pagi pengurusannya, pasien bisa mendapatkan ruang inap perawatan tanpa biaya.
Innalillahi wainallillahi, besok sorenya warga yang sakit tersebut akhirnya menghembuskan nafas terkhir di RSUD Duren sawit.
Masinton menyiapkan ambulans yang dia pinjam dari PDI Perjuangan Jakarta Timur mengantar jenazah ke rumah keluarganya di Pesing, Kedoya. Sebagai ciri khasnya Masinton selalu menampakkan keikhlasannya membantu warga.
"Aku senang bisa berbuat sesuatu membantu rakyat kecil, karena aku pernah mengalami betapa susahnya jadi rakyat kecil yang gak punya apa-apa, bahkan selalu dipandang remeh" ungkap Masinton dengan polos.

Dengan spirit membangun tradisi politik baru, membangkitkan harapan rakyat dan harapan Indonesia. Nomor urut 10 atau paling bontot tidak menyurutkan langkah perjuangan Masinton melakukan penggalangan pemilih,
"Kepercayaan dari partai yang memberikan kesempatan kepada saya sebagai caleg DPR-RI harus saya jawab dengan kerja keras dan sungguh-sungguh menggalang pemilih yang dapat saya kontribusikan untuk pemenangan partai dan Megawati" ujar Masinton dengan tegas.

Mudah-mudahan kerja keras dengan target suara sebanyak mungkin dapat mengantarkan Masinton ke Parlemen 2009, semoga ya Ton.

oleh : Tim Pemenangan "masinton-10"

Tidak ada komentar: