Sabtu, 25 September 2010

Rakyat Sudah tak Hiraukan Ucapan Presiden


Senin, 23 Agustus 2010 11:46 WIB


Laporan wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden SBY dianggap semakin khawatir dengan pencitraan dirinya sendiri yang terus menurun dari hari ke hari. Tingkat kepercayaan rakyat atas omongan atau ucapan presiden SBY, diyakini sudah berada di titik nadir. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang juru bicara Petisi 28, Masinton Pasaribu (Senin 23/8/2010).

"Rakyat sudah tidak hirau lagi dengan apa yang diucapkan oleh presiden SBY. Karena rakyat tidak merasakan indahnya janji manis dalam pidato-pidato Presiden dalam kehidupan nyata sehari-hari," kata Masinton.

Korupsi jalan terus, gas elpiji meledak terus, harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal, lapangan pekerjaan semakin sulit, koruptor yang menjarah duit rakyat diberikan remisi dan dibebaskan, sedangkan keadilan untuk rakyat kecil tidak pernah diberikan," ungkapnya.

Dikatakan sikap Presiden SBY melakukan counter kritik dengan mengkritik para pengkritiknya. Harusnya,  Presiden SBY sebagai presiden menjawab kritik dengan tindakan dan kebijakan yang pernah  dijanjikan saat kampanye kepada rakyat.  Misalnya, melakukan pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih bukan membebaskan para koruptor seperti sekarang.

"Menciptakan kesejahteraan untuk rakyat bukan malah menebarkan ketakutan dan kecemasan melalui teror gas elpiji. Ketika SBY semakin reaksioner menanggapi kritikan untuk dirinya, maka semakin meluaslah ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintahan SBY-Boediono," Masinton meyakini.

"Pencitraan yang dibangun diatas kepalsuan, sejatinya tidak akan bertahan lama, apalagi bertahan hingga sepuluh tahun," tandasnya.

http://m.tribunnews.com/index.php/2010/08/23/rakyat-sudah-tak-hiraukan-ucapan-presiden

Tidak ada komentar: