Rabu, 25 Maret 2009

MASINTON PASARIBU MODAL TEKAD DAN KOMITMEN AKTIVIS

Senin, 23/03/09, 12:41:35 WIB


Meski berbeda dengan caleg berkantong tebal, tidak membuat Masinton mundur sebagai caleg. “Saya hanya punya modal tekad, bukan modal nekat,” kata Caleg DPR dari PDIP ini ketika berbincang dengan RMOnline, Senin (23/3).

Mantan aktivis mahasiswa 1998 ini mengatakan dengan modal tekad tersebut, dalam mensosialisasikan pencalegannya dia aktif mendatangi warga di dapilnya di Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Utara dan Kepulauan Seribu.

Menurut aktivis Relawan Demokrasi Perjuangan (Repdem) ini, setiap mengunjungi konstituennya, dia memberikan penyadaran dan pencerahan politik terutama mengenai hak setiap warga negara.

Sebab, selama ini hak warga negara sangat kurang diperhatikan oleh negara. Padahal negara berkewajiban memenuhi hak-hak dari rakyatnya.

Begitu juga dengan Pemilu kali ini, bagi Masinton, rakyat harus disadarkan bahwa agenda demokrasi merupakan bagian dari perjuangan masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya yang dapat mendorong agar negara melaksanakan kewajibannya terhadap rakyat.

“Terutama membuka lapangan pekerjaan, memberikan sembako yang murah, mendapat pendidikan dan lain-lain,” ujarnya.

Selain itu, selama menggarap konstituennya tersebut Masinton mendekatkan diri dengan melakukan advokasi. Misalnya ketika ada konstituennya yang sakit tapi dipersulit mendapatkan perawatan di rumah sakit, dia mendampingi mereka.

Dalam mensosialisasikan dirinya sebagai caleg, Masinton dibantu oleh penyanyi balada, Franky Sahilatua. Menurut dia, keinginan Franky membantu dirinya tidak didasarkan materi.

“Tidak ada kompensasi buat Bang Franky,” katanya.

Menurut Masinton selama ini banyak pihak atau caleg lain yang meminta Franky untuk membantu. Tapi tawaran itu ditolaknya. Masinton mengatakan dirinya sempat kaget ketika Franky menyatakan kesediaannya untuk membantu sosialisasi pencalegannya.


Ternyata sikap Franky tersebut yang tulus membantu dirinya tersebut sebagai bagian perjuangan dirinya untuk menciptakan parlemen yang berkualitas.

“Mungkin selama ini Bang Franky melihat komitmen saya dalam berjuang bersama mahasiswa 1998 terutama dalam memperjuangkan reformasi dan menentang KKN,” ujar Masinton beralasan.

Kepada konstituennya, Masinton menjelaskan bahwa politik tidak ada kaitannya dengan pemberian dari caleg. Kalau hal itu terjadi, maka caleg yang terpilih akan melakukan transaksi politik di Senayan untuk mengembalikan dananya selama pencalegan.

“Rakyat hanya dimanfaatkan,” katanya.

Untuk itu terhadap konstituennya, Masinton mengaku telah membuat kontrak politik antara lain membangun simpul-simpul aspirasi agar dirinya tetap dengan konstituennya. Dengan adanya simpul tersebut dia dapat merespon aspirasi ataupun persoalan yang dihadapi konstituenya dan mencari solusi penyelesaian.

Sumber: RAKYAT MERDEKA
www.rakyatmerdeka.co.id/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=interpelasi&id=44

Tidak ada komentar: